BSIP NTT Mengikuti Persiapan Monev Program ex RPIK
Kupang (27/7/23) Tim manajemen BSIP NTT melalui Kepala BSIP NTT (Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si), Sub.Koor Program dan Evaluasi (Dwi Purmanto, S.ST) dan Sub. Koordinator KSPP (Ir. Irianus Rejeki Rohi, M.Si) menghadiri secara daring di ruangan Agriculture Operation Room BSIP NTT dengan tema ”Persiapan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Riset dan Pengembangan Inovasi Kolaborasi (RPIK) Pangan Lokal Sorgum di NTT” yang telah dilaksanakan pada tahun 2021.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh internal Badan standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) berkolaborasi dengan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Pasca Panen, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Biogen, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Tanaman Serealia, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mektan dan Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian dengan melibatkan Dinas Pertanian Prov. NTT, Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur, Yayasan Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Larantuka (Yaspensel), Koperasi Likotuden dan Kelompok tani di Adonara, Tanjung Bunga dan Likotuden. Awal pelaksanaan kegiatan RPIK diselenggarakan pada tahun 2021 yang berlokasi di Kabupaten Flores Timur dengan komponen kegiatan yaitu pendampingan budidaya perbenihan sorgum, pendampingan pengoperasian alsintan dan pendampingan pengolahan hasil pascapanen.
Dari hasil monitoring dilapangan, ada beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan bersama yaitu 1) Keberlanjutan akan ketersedian suplai benih dalam mendukung budidaya perbenihan sorgum, 2) Turunnya minat pelaku usaha dalam memproduksi olahan hasil sorgum disebabkan ketersedian alat proses pascapanen dan pengolahan hasil serta pengetahuan dalam pengoperasian alat, 3) Turunnya minat petani dalam melakukan budidaya sorgum karena wilayah yang didampingi memiliki keterbatasan sumber air, 4) Keberlanjutan pada pendampingan terhadap pelaku usaha dan petani dalam pengembangan komoditas sorgum belum maksimal.
Selanjutnya tim kerja melakukan evaluasi dari setiap permasalahan yang ada. Salah satunya akan melakukan kerjasama dengan setiap stakeholder yang terkait dan berkompeten untuk melakukan pendampingan secara berkelanjutan dalam pengembangan sorgum di wilayah NTT